Ayam geprek atau ayam penyet, adalah sajian ayam goreng yang dilumuri cabai. Ayam geprek bu rum merupakan ayam goreng yang digeprek diatas cobek, kemudian diberi sambal cabai pedas. Perpaduan pedas gurih inilah membuat orang ketagihan.

Sebelum dinamai ayam geprek, faktanya kebanyakan para pembeli ayam geprek bu rum ini lebih mengenalnya dengan sebutan ayam digejrot, ditumbuk, ataupun digepuk. Dan pada akhirnya bu rum mencari nama lain yang dapat menarik hati konsumen.

Sejarah Ayam Geprek Bu Rum Dan Lokasinya

Di daerah Yogyakarta, terdapat sebuah warung makan yang menjadi salah satu pembuat ayam geprek pertama, yaitu warung kaki lima ayam geprek bu rum. Warung tersebut ada sejak 2003, lokasinya terletak di Jl. Wulung, Kab. Sleman.

Ruminah atau akrab disapa bu rum menyebutkan bahwa penemuan ayam geprek ini tidak sengaja. Bu rum menyebutkan bahwa pada awalnya ada seorang mahasiswa yang ingin dibuatkan sambal, kemudian sambal itu ditumbuk bersama ayam goreng tepung.

Fakta Menarik Ayam Geprek Ini

Kedai ayam geprek ini sebenarnya berawal dari ketidaksengajaan pembeli yang memesan ayam yang dihancurkan bersama dengan sambal hingga kini menjadi warung kaki lima. Berikut ini terdapat fakta Menarik mengenai warung ayam geprek milik bu rum:  

1. Disukai Banyak Kalangan

Dengan harga yang tergolong murah sekitar dua belas ribu rupiah, warung ayam geprek bu rum memiliki penggemar dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, hingga rombongan wisatawan dari berbagai kota yang sedang berlibur disana.  

Tidak hanya warga sekitar yang membeli ayam geprek bu rum, tapi warga dari luar kota juga yang sedang berkegiatan di daerah tersebut, bahkan yang rela – rela datang hanya untuk menikmati ayam geprek masakan bu rum.

2. Viral Di Unggahan Twitter

Ayam geprek bu rum ini sempat viral di unggahan akun twitter, postingan itu diunggah melalui akun seorang komika yaitu Gilang Bhaskara. Sejak postingan akun tersebut banyak warganet yang berkomentar dan akhirnya ramai dibicarakan hingga viral.

Ramai dibanjiri komentar dari warganet membuat unggahan seorang komika tersebut viral. Hal tersebut membuat para warganet akhirnya memberi penegasan mengenai bagaimana awal mulanya ayam geprek buatan bu ruminah, sebelum akhirnya menjadi populer sampai luar kota.

3. Muncul Perdebatan Mengenai Ayam Geprek

Munculnya perdebatan bentuk penyajian ayam geprek di warung ruminah, banyak pertanyaan mengenai cara yang benar menyajikan ayam geprek. Mulai dari ayam geprek seharusnya disajikan masih utuh lalu dioles sambal diatasnya, atau betulan digeprek hingga hancur.  

Perdebatan ini menyebabkan pemaparan lebih lanjut hingga sampai pada putusan Mahkamah Agung. Mungkin perdebatan mengenai bagaimana penyajian ayam geprek seringkali dianggap hal sepele. Namun, rupanya Mahkamah Agung memutuskan penyajian ayam geprek yang benar dan sah.   

Dimana dalam hal ini MA menegaskan kembali bahwa istilah ‘GEPREK’ yang ditemukan setelah kata ayam, berarti dipukul hingga ayam tepung tersebut menampilkan ayam geprek yang diolah menjadi makanan. Ayam tepung ditumbuk hingga hancur beserta bumbunya.  

4. Memiliki Lokasi Cabang Yang Tidak Berjauhan

Rupanya warung ayam geprek milik bu rum ini tidak hanya memiliki satu kedai saja. Namun, memiliki kedai cabangnya. Dan lebih uniknya lagi lokasi cabang milk bu rum ini lokasinya tidak berjauhan.

Melalui aplikasi google maps, lokasi paling jauh cabangnya 3 km dari warung di pusat. Dan yang paling dekat hanya berjarak sekitar 500 m. Lokasi tersebut diukur dari jarak warung ayam geprek yang berada di pusatnya.

Fakta lainnya menyebutkan bahwa dahulu warung bu rum ini sempat membuka cabang yang jaraknya lumayan jauh dari warung utama, namun tidak bertahan lama karena peminatnya yang justru kurang, pembeli banyak yang berkunjung ke warung utama.  

Warung kecil milik bu ruminah ini berlokasi di sekitaran Jl. Wulung dan juga di Jl. Beo (di sebelahnya) di kabupaten sleman, Yogyakarta.

5. Konsep Warung Prasmanan

Selain itu, warung bu rum menghidangkan berbagai olahan dengan konsep prasmanan. Berbeda dengan warung ayam geprek kebanyakan, warung ini memiliki konsep prasmanan dimana pembeli bebas memilih makanannya masing – masing.  Banyak menu yang dihidangkan warung ini.

Tidak hanya memiliki menu ayam geprek, warung ini menyediakan aneka macam menu pendamping lainnya, seperti terong krispi, tahu, tempe, telur, dan sebagainya. Pembeli bebas memilih menu apa saja yang diinginkan dengan berbagai varian rasa cabai.   

Selain itu, terdapat pula menu sayuran yang disediakan. Sayangnya menu sayuran tersebut hanya dihidangkan di warung pusat yang pertama saja. Menu di warung milik bu rum ini cukup legendaris dan terkenal dengan harga yang terjangkau.

Nah, itulah beberapa uraian fakta menarik mengenai ayam geprek ala bu rum yang banyak sekali digemari warga di daerah sleman Yogyakarta. Tidak hanya warga lokal sekitar saja bahkan dari warga luar kota juga.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *