Kedai Bakmi Mbah Mo, dengan kesederhanaan menjadi salah satu kedai legendaris yang banyak dikunjungi pelanggan. Bahkan dikatakan bahwa Presiden Soeharto pernah mengunjungi kedai yang telah dibuka sejak 1986 tersebut.

Bakmi legendaris ini mendapat banyak kunjungan dari pejabat-pejabat negeri yang mulanya disalurkan secara getok tular. Meski zaman telah berkembang, kedai bakmi masih terus mendapat perhatian dan minat pelanggan. Penjelasan lanjutnya simak berikut ini:

Sejarah Bakmi Mbah Mo

Kedai Bakmi Mbah Mo dibangun sejak tahun 1986 oleh Mbah Mo. Kedai ini mulanya hanyalah kedai sederhana yang masih menggunakan anyaman bambu untuk dinding, meja dan kursi dari kayu serta alat masak yang masih tradisional.

Kedai ini dibuka oleh laki-laki yang kerap dipanggil Mbah Mo saat belum mendapatkan pekerjaan setelah di PHK dari tempat kerja sebelumnya. Berbekal keahlian memasak, Mbah Mo mencoba membuat kedai bakmi di kampungnya.

Pembukaan kedai bakmi ini awalnya atas saran dari kakaknya yang juga merupakan pedagang bakmi di Jogja. Kakak Mbah Mo, Mbah Rebo lebih dulu membuka kedai bakmi di daerah Pojok Beteng (Jokteng) di kota Jogja.

Kedai bakminya tak langsung mendapat perhatian dan mendatangkan banyak pelanggan. Namun kini, kedai bakmi ini naik eksistensinya bagi para pelancong dan penduduk setempat.

Hingga semua kepopuleran tersebut dimulai oleh menantu laki-lakinya yang bernama Murlidi mempromosikan kedai mertuanya secara getok tular. Getok tular merupakan penyampaian informasi dari mulut ke mulut.

Saat itu, Murlidi (67 tahun) bekerja sebagai supir di kantor BKKBN. Murlidi sering menawarkan kuliner bakmi dan mengantarkannya ke kedai ayah mertuanya.

Awalnya Murlidi menyembunyikan kekeluargaannya namun akhirnya semua terbongkar. Bukan hinaan dan teguran yang ia dapat, kedai bakmi mertuanya justru semakin laris manis.

Pada tahun 2000, Ketika Mbah Mo meninggal, kedai di turunkan kepada anak sulunyait, Mujiyah, istri Murlidi. Murlidi dan Mujiyah (59 tahun) sama-sama bekerja di Kedai tersebut, istrinya bertugas memasak dan ia bertugas untuk memasarkan.

Lokasi Kedai

Bagi yang ingin menikmati bakmi ini bisa langsung datangi kedai yang ada di Jogja. Dengan datang langsung, pengunjung akan merasakan makanan bakmi legendaris dengan suasana kota Jogja yang masih asri.

Kedai ini hanya ada satu dan lokasi tepatnya berada di Jalan Parangtritis, sebuah desa di kampung Code, Trirenggo, Bantul. Karena lokasi tersebut, kedai Bakmi Mbah Mo ini cukup dekat dengan lokasi Pantai Parangtritis.

Jaraknya sekitar 18 km dari pusat Kota Yogyakarta dan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih setengah jam. Jalur nya cukup mudah untuk dilewati dengan kendaraan roda dua atau roda empat.

Menu Makanan Dan Minuman

Berbeda dengan kedai atau resto lainnya yang menjajakan banyak menu, untuk menu makanan di kedai ini hanya 3 macam saja. Bakmi yang disediakan antara lain, Bakmi Goreng, Bakmi Godhog, dan Bakmi Nyemek.

Sampai saat ini, ketiga menu bakmi ini masih mempertahankan keaslian resep dan alat masak tradisional. Bedanya dengan bakmi lain, bakmi kedai ini tidak menggunakan campuran kecap, merica dan tomat pada umumnya.

Meski demikian, untuk rasa tidak perlu diragukan lagi kelezatannya. Dengan tambahan daging suwir dan sayuran sudah membuat bakmi ini terasa segar dan nikmat.

Selain menu bakmi, kedai ini juga menyediakan berbagai jenis minuman. Masih bertema tradisional, pelanggan bisa menemukan minuman-minuman seperti wedang ronda, wedang uwuh, beragam jenis minuman jahe, dan teh.

Harga Makanan Dan Minuman

Dengan menyediakan 3 menu bakmi saja tak membuat kedai ini mematok harga yang mahal. Justru dengan harga yang terjangkau ini lah yang menarik perhatian pelanggan.

Untuk makanannya yang terdiri dari bakmi goreng/godog dan bakmi nyemek dapat dinikmati dengan harga Rp.21 ribu saja. Untuk Menu bakmi istimewa baik goreng atau godhog pelanggan bisa menikmatinya dengan harga Rp.27 ribu.

Menu minuman di kedai ini pun tak kalah murah, bahkan kurang dari sepuluh ribu saja. Harga Minuman di kedai ini dari harga Rp.4 ribu sampai Rp.7 ribu saja.

Fasilitas Yang Tersedia

Terkesan sederhana dan tradisional tak membuat tempat ini memiliki fasilitas yang kurang. Untuk melayani pelanggan, kedai ini menyediakan meja panjang dan kursi yang setidaknya cukup untuk menampung belasan pengunjung.

Setiap meja akan diisi dengan makanan pendamping seperti kerupuk, sambal kecap, cabai dan acar. Selain itu, layaknya kedai lainnya, ada area parkir yang cukup luas untuk menampung motor atau mobil dan juga disediakan toilet.

Bagi yang ingin menikmati bakmi ini tanpa datang langsung, kedai ini juga menyediakan panggilan pemesan. Untuk pesanan berbagai macam acara kedai ini pun menerima.

Bakmi Mbah Mo, menjadi salah satu wisata kuliner Jogja yang wajib dikunjungi. Jogja memang identik dengan kuliner tradisional sampai modern, dan bakmi ini menjadi kuliner legendaris yang mempertahankan resep serta suasana kedai sejak tahun 1986.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *